Rabu, 30 September 2009

ORANG ALIM



Berdasarkan dalil-dalil Qur’an dan Sunnah sangatlah jelas bahwa menjadi orang yang alim, muballigh dan pejuang yang konsisten dan bertanggung jawab terhadap tugas dan kewajibannya bahkan selalu berusaha untuk meningkatkan professionalismenya, pasti akan mendapatkan kebarokahan dalam hidupnya. Dengan menjadi orang yang alim, muballigh dan pejuang akan lebih terjaga keimanannya dan Alloh juga akan memberikan kehormatan, kemuliaan dan ketinggian derajat dunia dan akhirot bahkan sumerambah kepada keluarga terutama kedua orang tua dan rohmat bagi umat. Marilah kita hayati dan renungkan lagi dalil-dalil berikut ini:
يَرْفَعِ اللهُ الَّذِينَ أمَنُوا مِنْكُمْ وَالَّذِينَ أُوتُوا الْعِلْمَ دَرَجَاتٍ وَاللهُ بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِيرٌ* سورة المجادلة 11
Alloh akan mengangkat derajatnya orang-orang yang beriman diantara kalian dan orang yang diberi ilmu sampai beberapa derajat dan Alloh maha waspada terhadap apa yang kalian amalkan.
خَيْرُكُمْ مَنْ تَعَلَّمَ الْقُرْآنَ وَعَلَّمَهُ .... الحديث*
Sebaik-baik kalian semua adalah orang yang belajar Al-qur’an dan mengajarkannya….
عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ قَالَ كَانَ أَخَوَانِ عَلَى عَهْدِ النَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم فَكَانَ أَحَدُهُمَا يَأْتِى النَّبِيَّ صلى الله عليه وسلم وَالأَخَرُ يَحْتَرِفُ فَشَكَا الْمُحْتَرِفُ أَخَاهُ إِلَى النَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم فَقَالَ لَعَلَّكَ تُرْزَقُ بِهِ* رواه الترمذى
Dari Anas bin Malik Ia berkata : ada dua orang bersaudara pada zaman Rosululloh Shollallohu ‘alaihi wasallam, salah satunya datang (mengaji) kepada Nabi Shollallohu ‘alaihi wasallam, sedangkan yang lain bekerja. Maka yang bekerja itu melaporkan tentang saudaranya kepada Nabi Shollallohu ‘alaihi wasallam, maka Nabi bersabda, “Barang kali kamu diberi rizqi (oleh Alloh) lantaran saudaramu.”
مَنْ قَرَأَ الْقُرْآنَ وَتَعَلَّمَهُ وَعَمِلَ بِهِ أُلْبِسَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ تَاجًا مِنْ نُوْرٍ ضَوْءُهُ مِثْلُ ضَوْءِ الشَّمْسِ وَيُكْسَى وَالِدَيْهِ حُلَّتَانِ لاَ يُقَوَّمُ بِهِمَا الدُّنْيَا فَيَقُوْلاَنِ : بِمَا كُسِيْنَا؟ فَيُقَالُ: بِأَخْذِ وَلَدِكُمَا الْقُرْآنَ. هذا حديث صحيح على شرط مسلم، ولم يخرجاه*رواه الحاكم فى المستدرك
Barang siapa yang membaca Al-qur’an dan mengajarkannya dan mengamalkannya maka pada hari qiyamat akan diberi mahkota yang terangnya seperti sinar matahari dan kedua orang tuanya akan diberi pakaian dua sutra yang dunia tidak akan bisa memberi harga, maka berkata keduanya : sebab apa kami doberi pakaian, maka dikatakan : sebab penguasaan anakmu terhadap Al-qur’an.
يُبْعَثُ الْعَالِمُ وَاْلعَابِدُ فَيُقَالُ لِلْعَابِدِ ادْخُلِ الْجَنَّةَ وَيُقَالُ لِلْعَالِمِ اثْبُتْ حَتَّى تَشْفَعَ لِلنَّاسِ بِمَا أَحْسَنْتَ أَدَبَهُمْ* رواه البيهقى في شعب الإيمان
Akan dibangkitkan orang yang alim dan orang yang ibadah (di hari qiyamat), kemudian dikatakan pada orang yang ibadah : masuklah kamu ke surga, dan dikatakan pada orang yang alim : diamlah sehingga kamu mensyafa’ati pada manusian sebab kamu telah memperbaiki budi pekerti mereka.
وَالَّذِى نَفْسُ مُحَمَّدٍ بِيَدِهِ لَعَالِمٌ وَاحِدٌ اشْتَدَّ عَلَى إِبْلِيْسَ مِنْ اَلْفِ عَابِدٍ ِلأَنَّ الْعَابِدَ لِنَفْسِهِ وْالعَالِمَ لِغَيْرِهِ* رواه ابن النجار عن ابن مسعود
Demi Dzat yang menguasai diri Muhammad, niscaya orang yang alim itu lebih berat (menggodanya) bagi iblis daripada seribu orang yang beribadah (tidak alim) karena sesungguhnya orang yang beribadah hanya manfaat untuk dirinya, sedangkan orang yang alim bisa memberi manfaat pada orang lain.
Juga tidak salah bila sebuah motifasi dengan mengungkapkan fenomena kehidupan berdasarkan fakta dan realita tentang kehidupan para muballigh yang sukses dalam banyak hal.
Dengan adanya salah satu program kerja LDII, yaitu mengembangkan dan mengajarkan ilmu-ilmu agama di pondok-pondok dan pesantren-pesantren LDII, maka muncullah mubaligh-mubaligh yang berguna untuk menyampaikan ilmu-ilmu agama untuk masa selanjutnya. Kita semua tahu bahwa di zaman sekarang ini betapa kerasnya kehidupan, betapa ketatnya persaingan, betapa sulitnya seseorang mencari jati diri yang sesungguhnya, sehingga terkadang membuat anak-anak negeri ini menjerit dan akhirnya terdiam dalam keputus asaan. Keinginan untuk sekolah terkendala, keinginan untuk bekerja terhalang, keinginan untuk meraih kesuksesan masa depan hidupnya hanya dalam bayang-bayang, namun kita dan anak-anak kita masih bisa melihat secercah cahaya kehidupan dan seberkas sinar terang guna meraih cita-cita kita dan anak-anak kita. Menjadi soeorang muballigh memang seharusnya bukanlah merupakan alternatif terakhir di tengah-tengah kegalauan dan kehampaan hidupnya, namun ini adalah sebagai jalan keluar dan kemudahan-kemudahan yang Alloh janjikan sebagai wujud dan bentuk rohmat dan pertolongan-Nya bagi hamba yang beriman yang selalu menomorsatukan dan mengutamakan urusan ibadah dan perjuangan.

Fakta dan realita menunjukan bahwa dengan adanya pencetakan muballigh kebarokahannya sangat bisa dirasakan warga LDII khususnya, dan umat Islam pada umumnya. Sebagai contoh beberapa anak yang putus sekolah dan juga belum bekerja setelah menjadi muballigh dan mengajarkan ilmu yang telah diperolehnya banyak yang bisa melanjutkan studinya dan mendapat pekerjaan yang layak kemudian bisa menikah.
Demikian pula anak-anak perempuan muslim setelah berhasil menjadi muballighot dan dan mengajarkan ilmu yang telah diperolehnya seringkali bisa mendapatkan pekerjaan dan menikah di tempat dia mengajarkan ilmu agamanya tersebut.. Dan juga bagi orang tua, dengan anaknya menjadi seorang muballigh dan semangat dalam perjuangan, insya Alloh akan menambah kehormatan, kemuliaan dan kewibawaannya di mata masyarakat pada umumnya. Bahkan anak kampung (ndeso) yang berpendidikan rendah (dalam istilah : SDTT) bisa menjadi gurune jagad dengan mengajarkan ilmunya kepada para pejabat dan orang-orang terhormat baik di dalam negeri maupun manca Negara.

Merupakan fakta dan realita pula bahwa perkembangan LDII yang pesat dan secara perorangan banyak orang-orang yang dulunya bodoh terhadap ilmu agama menjadi alim dan faham, yang dulunya ahli maksiat menjadi ahli ibadah dan yang jelas dulunya berada di tepi jurang neraka bisa terselamatkan. Ini semua adalah merupakan pertolongan Alloh dan takdir Alloh yang terbaik bagi umat lantaran perjuangan, pengabdian dan pengorbanan para muballigh.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar